kubuka lembar pagi sebuah sajak siap di anganku
penaku pun
sibuk menari mengalir bersama imaji
kulukis puisi kala pagi bersahabat
diiringi
nyanyian prenjak yang lambat
dari balik
jendela kamar
terlihat sejumput rumput jarum
menyisakan
embun
sejuk
bersama aroma
melati liar pun
menari
damai pagi
sejuta makna
di harapan negeri
mentari pun
berbenah diri
melukis sejuta pesona
bersalam sapa
bersama semburat cahaya
sejenak kualihkan
pandang
tertuju di hamparan
padi menguning
petani panen
padi di desa sunyi
rindu negeri
damai
negeri
utopia
penaku
berhenti menari
kututup
lembaran puisi ini
itukah
negeri kami
negeri
utopia
hanya ada di pagi hari